Ayah ulang tahun yang pertama

Let's says it's a beautiful and unforgetable moment for ayah. Birthday Celebrating on a year old. Evenly ayah look at that photo, ayah always imagine that how beatiful in that day.
Thanks Bapak, Thanks Ibuk
I'll always love you all

Raka main di Sea World

Yup......anak kecil yang suka berpetualang, maksutnya suka skali kalau diajak jalan-jalan. Waktu itu adek umur 1,27 tahun. tepatnya umur 442 hari. Ayah Bunda trus Mbah Kung main ke sea world sama adek. Pada saat liburan panjang kami ikut mbah kung ke jakarta. Brangkatnya naik bus dari terminal Kudus menuju terminal Pulo Gadung Jakarta Timur. Emang dasarnya si adek suka bepergian jadi waktu di bus asik main sendiri, mintanya jalan ke depan ke belakang didalam bus. sayangnya kala itu adek belum bisa jalan sendiri...jadi harus di pegangi ayah. Moment ini kali pertama dek raka sampai ke Jakarta. Senang rasanya......makasih ya Mbah Kung.............kami sayang mbah kung.

Raka Ikut Resepsi

Nih foto pada waktu resepsi pernikahan mas Yanto bertempat di gedung serbaguna miliknya PG Rendeng. Pada waktu itu dek Raka umur 124 hari atau 4 bulan lebih 2 hari kalau dihitung lewat bulan.
Gendut kan......yuop lihat tho pipinya..aduh.......nggemesin banget, serasa ingin mencubit. Mbak Ti waktu itu ikut juga menemani kita waktu resepsi, so pastinya juga dengan keluarga.

Kenapa ayah kok kelihatan agak gimana...he..he..capek gendong tuh...

Gelar akademik di Indonesia


Sarjana (S1)

Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1. Studi Sarjana terdiri dari 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara normatif ditempuh selama 4 tahun.



Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain


Gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata 2 atau biasa disingkat S2.


Doktor (S3)

Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau biasa disingkat S3.


Gelar akademik di Hindia-Belanda dan Belanda

Doctorandus (Drs.)

Ingenieur (Ir.)

Meester in de Rechten (Mr.)


Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon

BachelorBachelor of Arts (B.A.)

Bachelor of Science (B.Sc.)

Bachelor in Computer ScienceBachelor of Law (L.LB)


Master

Master of Arts (M.A.)

Master of Science (M.Sc.)

Master of Engineering (M.Eng.)

Master of Busines Administration (M.B.A.)

Master of Theology (M.Th.)

Theologiae Magister (Th.M.)

Master of Laws (L.LM.)


Doctor

Master of Philosophy (M.Phil.) (pra-S3)

Doctor of Philosophy (Ph.D.)

Doctor of Theology (Th.D.)

Doctor of Education (Ed.D.)


Gelar akademik di Jerman

Diplom. Ing

Menjadi Seorang Problem Solver yang Profesional oleh Vincent Gasperz

Prof. Dr. Vincent Gaspersz, Certified Fellow in Production and Inventory Management (CFPIM) and Six Sigma Black Belt.Guru Besar di Trisakti dan konsultan di berbagai perusahaan.
Dalam setiap bidang kehidupan, kita harus menjadi seorang problem solver yang profesional. Namun dalam kenyataan tidak banyak orang yang berhasil, malahan mereka menjadi frustrasi dan kemudian menyalahkan lingkungan atau faktor-faktor di luar pengendalian (uncontrollable causes), yang pada akhirnya berakibat pada Stress (lulus S1), lalu meningkat menjadi Stroke (lulus S2) dan pada akhirnya mengakibatkan Stop—kematian (lulus S3), dari Universitas
Kehidupan!
Penulis selalu menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah untuk menyelesaikan masalah, dan dalam praktek terbukti ampuh! Dengan demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya. Jika konsep ini diterapkan dan tidak berhasil, maka kesalahan bukan pada konsep ini tetapi karena ketidakprofesionalan semata dari orang yang menerapkan konsep ini.Ketiga langkah tersebut adalah:
(1) mengidentifikasi masalah secara tepat,
(2) menemukan sumber dan akar penyebab dari masalah itu,
dan (3) mengajukan solusi masalah secara efektif dan efisien.

Langkah Pertama: Mengidentifikasi Masalah Secara TepatSecara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja aktual (A) dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan persamaan:M = T – A. Berdasarkan konsep ini, maka seorang problem solver yang profesional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja aktual (A) pada saat ini, dan berapa atau pada tingkat mana target kinerja (T) itu akan dicapai dan kapan harusmencapai target kinerja (T) itu? Pada tahap awal ini, kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama (M Besar) kita, kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja aktual (A) kita pada saat sekarang, dan juga menetapkan target kinerja (T) dan kapan waktupencapaian target kinerja (T) itu?

Langkah Kedua: Menemukan Sumber dan Akar Penyebab dari MasalahSuatu solusi masalah yang efektif adalah apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar penyebab dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan akar-akar penyebab itu.Untuk dapat menemukan akar penyebab dari suatu masalah, maka kita perlu memahami dua prinsip yang berkaitan dengan hukum sebab-akibat, yaitu:
1. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya itu ada pada titik yang sama dalam ruang dan waktu.
2. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam bentuk: (a) penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes) dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable causes). Penyebab yang dapat dikendalikan berarti penyebab itu beradadalam lingkup tanggung jawab dan wewenang kita sehingga dapat diambil tindakan (actionable) untuk menghilangkan penyebab itu. Sebaliknya penyebab yang tidak dapat dikendalikan berada di luar pengendalian kita. Penyebab yang tidak dapat dikendalikan (berada di luar kontrolkita) terdiri dari paling sedikit dua penyebab, yaitu: (b1) penyebab yang dapat diperkirakan (predictable causes) sehingga memungkinkan kita untuk mengantisipasi dan mencegahnya, dan (b2) penyebab yang tidak dapat diperkirakan karena belum ada referensi atau pengetahuan tentang kejadian itu sebelumnya.Hal yang paling penting agar mampu mencapai solusi masalah yang efektif dan efisien adalah memahami prinsip ke-2 dari hukum sebab-akibat di atas, yaitu bahwa setiap akibat memiliki paling sedikit dua penyebab dalam bentuk (a) penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes) dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable causes). Untuk setiap penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable causes) akan terdapat lagi dua kategoripenyebab, yaitu: (b1) penyebab yang dapat diprediksi (predictable causes) dan (b2) penyebab yang tidak dapat diprediksi sebelum kejadian (unpredictable causes).Prinsip ke-2 dalam hukum sebab-akibat di atas, mengajarkan kepada kita bahwa setiap kali kita bertanya "Mengapa (Why)?", kita seharusnya menemukan paling sedikit dua jenis penyebab di atas, yaitu: (a) penyebab yang dapat dikendalikan, dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan, selanjutnya untuk setiap penyebab yang tidak dapat dikendalikan kita seharusnya mampu mengidentifikasi apakah penyebab yang tidak dapat dikendalikan itu adalah (b1) dapatdiperkirakan atau diprediksi sebelum kejadian, dan (b2) tidak dapat diprediksi atau diperkirakan sebelum kejadian.Selanjutnya apabila kita mengumpulkan jawaban dari penyebab yang dapat dikendalikan dan jawaban dari penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan, maka dua tindakan solusi masalah berikut dapat diambil, yaitu:
(1) menghilangkan akar penyebab yang dapat dikendalikan,
dan (2) mengantisipasi melalui tindakan pencegahan terhadap penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan itu.Selanjutnya akar-akar penyebab dari masalah yang ditemukan melalui bertanya "Mengapa" beberapa kali itu dimasukkan ke dalam diagram sebab-akibat yang telah mengkategorikan sumber-sumber penyebab berdasarkan prinsip 7M, yaitu:
1. Manpower (tenaga kerja): berkaitan dengan kekurangan dalam pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman), kekurangan dalam keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan, stress, ketidakpedulian, dll.
2. Machines (mesin-mesin) dan peralatan: berkaitan dengan tidak ada sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, terlalupanas, dll
3. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak ada prosedur dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak terstandardisasi, tidak cocok, dll.
4. Materials (bahan baku dan bahan penolong): berkaitan dengan ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong yang digunakan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas bahan baku dan bahan penolong yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yangefektif terhadap bahan baku dan bahan penolong itu, dll.
5. Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan aspek-aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif, kekurangan dalam lampu penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, dll.
6. Motivation (motivasi): berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan profesional (tidak kreatif, bersikap reaktif, tidak mampu bekerjasama dalam tim, dll), yang dalam hal ini disebabkan oleh sistem balas jasa dan penghargaan yang tidak adil kepada tenagakerja.
7. Money (keuangan): berkaitan dengan ketiadaan dukungan finasial (keuangan) yang mantap guna memperlancar peningkatan proses menuju target kinerja yang telah ditetapkan itu.
Langkah Ketiga: Solusi Masalah Secara Efektif dan EfisienBerdasarkan uraian di atas, maka kita dapat menyusun langkah-langkah solusi masalah yang efektif dan efisien, yaitu:
1. Mendefinisikan masalah secara tertulis, yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:Apa (What): Apa yang menjadi Akibat Utama (Primary Effect) dari masalah itu?Bilamana (When): Kapan terjadi masalah itu, sewaktu-waktu atau sepanjang waktu?Di mana (Where): Di mana masalah itu terjadi, lokasi dalam sistem, fasilitas, atau komponen?Mengapa (Why): Mengapa Anda serius memperhatikan masalah ini, berkaitan dengan signifikansi dampak dari masalah itu?
2. Membangun diagram sebab-akibat yang dimodifikasi untuk mengidentifikasi: (a) akar penyebab dari masalah itu, dan (b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan.
3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasukkan ke dalam diagram sebab-akibat yang mengkategorikan berdasarkan prinsip 7M (Manpower—tenaga kerja, Machines—mesin-mesin, Methods—metode kerja, Materials—bahan baku dan bahan penolong, Motivation—motivasi, Media—lingkungan dan waktu kerja, dan Money—dukungan finansial yang diberikan), sedangkan penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan, didaftarkan pada diagram sebab-akibat itu secara tersendiri.
4. Mengidentifikasi tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan: (a) pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab-penyebab itu, (b) tindakan yang diambil harus berada di bawah pengendalian kita, dan (c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5. Menerapkan atau melakukan implementasi terhadap solusi atau tindakan-tindakan yang diajukan itu. Setiap tindakan perbaikan atau peningkatan kinerja seyogianya didaftarkan ke dalam rencana tindakan (action plans) yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikanatau peningkatan mengikuti prinsip 5W-2H (What—apa tindakan peningkatan yang diajukan?, When—bilamana tindakan peningkatan itu akan mulai diterapkan?, Where—di mana tindakan peningkatan itu akan diterapkan?, Who—siapa yang akan bertanggungjawab terhadap implementasi dari tindakan peningkatan itu?, Why—mengapa tindakan peningkatan itu yang diprioritaskan untuk diterapkan?, How—bagaimana langkah-langkah dalam penerapan tindakan peningkatan itu?, How Much—berapa besar manfaat yang akan diterima dari implementasi tindakan peningkatan itu dan berapa pula biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai implementasi dari tindakan peningkatan itu).

MEMORY MEDAN

Indonesia Quality Convention 2008 menorehkan tinta emas untuk Djarum Kudus. Dengan 3 Tim yaitu Inosela, Marshal dan SPU19 berhasil mendapatkan penghargaan mutu kategori trampil Gold.



Bravo Djarum........ Penghargaan lain yang didapat adalah Fasilitator Teladan II oleh fasilitator SPU19 dan 1 penghargaan Harapan Fasilitator Teladan oleh fasilitator Inosela.


Penghargaan mutu tersebut sebagai cerminan bahwa PT.Djarum selalu konsen terhadap peningkatan mutu didalam seluruh aspek.




Keep in Quality Inside, quality is our blood.

Congratulation...........

BUNDA SAKIT GIGI


Ternyata.......kambuh maning....

Didalam kesibukan selama tugas baru di kabupaten, sakit giginya bunda kambuh lagi. Mungkin karena kecape'an selama bertugas dan kecape'an dirumah yang menyebabkan gigiku kambuh lagi. Kalimat itulah yang terucap manakala bunda curhat sama ayah. Ayah mengerti memang melelahkan. Hari minggu bunda tak anter berobat, maksutnya sih ke dokter biasanya yaitu Dr Yani, tapi berhubung hari minggu dokternya kan juga butuh istirahat jadi ya tutup. Akhirnya berobat ke balai pengobatan as-syifa. Setelah didiagnosa ternyata ada tumbuh gigi lagi diraham. Youp, gigi penyempurna baru tumbuh, dan tumbuhnya mengganggu gigi yang sudah ada, jadi ya pantaslah kalau sakiiiiiiiiiitttt. Kami diberi obat penghilang rasa sakit dan di comment untuk pergi ke dokter spesialis gigi.

Mbak Ti Sakit

Mbak Ti adalah seorang ibu, tetangga kami yang biasanya membantu pekerjaan dirumah dan momong dek Raka, selama ayah bunda dan mbah ibu bekerja. Boleh dibilang pembantu, tapi kami tidak suka menyebutnya dengan kata seperti itu, kami sangat menghormati mbak ti, karena karena beliau keluarga kami merasa nyaman. Orangnya baik, sabar lagi...susah kalau nyari yang seperti itu. Tetapi dari 3 hari yang lalu, tepatnya hari selasa mbak ti sakit, jadi ndak bisa brangkat. Sakit Cikungunya, jadi pemulihannya bisa 1 minggu.
Dalam satu minggu ini mungkin semua pekerjaan rumah kami lakukan sendiri. Untungnya Mbah Kung sudah pulang dari Jakarta, ayah masuk malem jadi pagi sampai siang bisa bermain sama dek Raka.

Semoga cepat sembuh Mbak Ti.

BUNDA PINDAH TUGAS


Akhir bulan januari 2009, tepatnya hari rabu tanggal 27 bunda mendapat tugas baru di kantor Kabupaten Kudus, sebagai salah seorang Protokol. Sebelumnya bunda mengisi hari-hari kerja di DISPARBUD Kab. Kudus.

Ada pepatah mengatakan bahwa : "sesuatu yang baru biasanya akan menimbulkan gejolak dijiwa" susah senang akan bercampur mengikuti khayalan tentang apa yang akan terjadi nanti.

Bahwasanya didunia ini semua tidak akan berada pada kondisi kekal abadi. Semua adalah proses untuk kita bisa mengerti arti hidup, arti dimana kita memerankan dirikita dalam panggung sandiwara. Semua peran akan sangatlah bermakna apabila peran tersebut akan sangat berperan bagi orang lain.

Apa yang bunda alami adalah proses, dimana proses itu harus dijalani. Proses akan mudah dijalani bilamana kita mengerti makna proses itu terjadi.

Tetaplah sebagai BUNDA untuk dek Raka dan AYAH yang selalu men-support dan menyayangi bunda tercinta. TETAP SEMANGAT.