Ya Allah..ridho'i aku menjadi ayah yang baik

Setiap aku membaca ini aku selalu teringat sejauh mana aku menjadi ayah yang baik bagi anakku. Ya Allah tuntunlah hambamu yang lemah ini menjadi ayah yang baik untuk anakku. Namanya RAKA BINTANG SANDIKA, sekarang udah berumur 2tahun lebih 4 bulan.

Berikut ceritanya : Anto adalah salah satu pegawai yang cukup sibuk yang bekerja untuk salah satu perusahaan swasta terkemuka, sehingga seringkali ia pulang kerja hingga larut malam. Suatu ketika Anto pulang kerja, ternyata Budi (anaknya) yang masih kelas 2 SD membukakan pintu untuknya, dan sepertinya Budi memang sengaja menunggu ayahnya tiba di rumah. “Kok kamu belum tidur?”, sapa Anto setelah mencium keningnya. Budi menjawab,“Aku memang sengaja menunggu ayah pulang karena aku ingin bertanya, berapa sih gaji ayah?”. “Lho, kok kamu nanya gaji ayah sih?”, “Nggak, Budi cuma mau tahu aja ayah..”, timpal Budi. Ayahnya pun menjawab, “Kamu hitung sendiri, setiap hari ayah bekerja 10 jam dan dibayar Rp.400.000, dan tiap bulan rata-rata ayah bekerja 25 hari. Hayoo.. jadi berapa gaji ayah dalam 1 bulan?”. Budi langsung bergegas mengambil pensilnya, sementara ayahnya melepas sepatu. Ketika Anto beranjak menuju kamar, Budi berlari mengikutinya.
Kemudian Budi menjawabnya, “Kalo 1 hari ayah dibayar Rp.400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam ayah digaji Rp.40.000 donk?”. “Pinter anak ayah sekarang ya.., sekarang kamu cuci kaki dan tidur ya”, jawab ayahnya. Tetapi, Budi tidak juga beranjak. Sambil memperhatikan ayahnya ganti pakaian, Budi kembali bertanya, “Ayah, boleh pinjam uang 5rb nggak?”. “Sudah, buat apa uang malam-malam begini?! Ayah capek, mau mandi dulu, sekarang kamu tidur!”, jawab ayahnya. Dengan wajah melas Budi menjawab, “Tapi ayah..”, ayahnya pun langsung menghardiknya, “Ayah bilang tidur!!”. Anak kecil itupun langsung berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Anto menyesali perbuatannya yang telah menghardik anaknya tersebut. Ia pun melihat kondisi anaknya tersebut. Dan ternyata, anak kesayangannya itu belum tidur. Ternyata Budi dilihatnya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000 di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala anaknya itu, Anto berkata, “Maafkan ayah ya nak. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kita beli ya. Jangankan minta 5rb, lebih dari itupun ayah kasih”. Budipun menjawab, “Ayah, aku nggak minta uang. Aku cuma mau minjem. Nanti aku kembalikan lagi setelah aku nabung minggu ini”. “Iya iya, tapi buat apa?”, tanya Budi dengan lembut. “Aku nunggu ayah dari jam 8 tadi, aku mau ngajak ayah main ular tangga. Cuma tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang, kalau waktu ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ternyata cuma ada Rp.15.000. tapi, karena ayah bilang ayah tiap 1 jam ayah digaji Rp.40.000, jadi setengah jamnya ayah digaji Rp.20.000. Uang tabunganku kurang 5rb, jadi makanya aku mau pinjam uang ayah 5rb”, jawab Budi dengan polos.
Anto pun terdiam, dan dipeluknya anak kecil itu erat-erat.. [the end]
Tulisan diatas saya dapatkan ketika lagi ngotak-ngatik komputer seorang teman saya, sayangnya teman saya itu lupa sumber tulisan tersebut. Menurut saya itu adalah cerita inspiratif, karena fenomena tersebut bisa saja terjadi diantara kita. Apalagi sulitnya kehidupan sekarang ini membuat kita harus bekerja extra keras (meskipun saya belum jadi orang tua, tapi saya bisa membayangkan betapa lelah dan susahnya cari uang), hingga kadang-kadang kita lupa terhadap sesuatu hal, atau orang-orang yang membutuhkan keberadaan kita ditengah-tengah mereka.
Kebersamaan bukanlah apa-apa dibanding dengan segalanya
Semoga bagi yang pernah, atau memang sedang mengalami kondisi tersebut (dalam posisi sebagai orang tua) bisa membuka mata lebar-lebar dan segera menyadari bahwa ada orang yang membutuhkan kasih sayang, komunikasi, perhatian dan kebersamaan. Dan jika posisinya sebagai si anak, kalaupun memang memiliki orang tua seperti cerita inspiratif diatas, “Tetaplah berfikir positif”. Karena bagaimanapun orang tua kamu bekerja mati-matian adalah hanya untuk untuk keluarga (termasuk kamu). Tetaplah menjalin komunikasi, kedekatan serta keterbukaan dengan orang tua agar kamu tetap bisa merasa nyaman, serta kamu menganggap bahwa “Keluarga saya adalah keluarga yang terindah!”.

Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara adalah frase yang diutarakan oleh karakter Jaques dalam karya William Shakespeare berjudul As You Like It. Monolog ini mengumpamakan dunia ini sebagai sebuah panggung sandiwara dan kehidupan manusia seperti sebuah sandiwara, dan menerangkan tentang tujuh tingkatan usia manusia, yang terkadang disebut sebagai tujuh usia manusia: bayi, anak sekolah, pecinta, prajurit, keadilan, pantaloon, dan masa kanak-kanak kedua, "tanpa gigi, tanpa mata, tanpa rasa, tanpa semuanya". Maksud Shakespeare adalah bahwa dunia ini tidak lain adalah panggung teater dan manusia adalah aktornya. Sejak lahir manusia memasuki dunia teater dan terus berakting sesuai dengan usia mereka, hingga pada usia tua mereka ketika episode yang terakhir dimainkan.
Ini adalah salah satu bagian dari karya Shakespeare yang paling sering dikutip.

"All the world's a stage,
And all the men and women merely players;
They have their exits and their entrances;
And one man in his time plays many parts,
His acts being seven ages. At first the infant,
Mewling and puking in the nurse's arms;
Then the whining school-boy, with his satchel
And shining morning face, creeping like snail
Unwillingly to school. And then the lover,
Sighing like furnace, with a woeful ballad
Made to his mistress' eyebrow. Then a soldier,
Full of strange oaths, and bearded like the pard,
Jealous in honour, sudden and quick in quarrel,
Seeking the bubble reputation
Even in the cannon's mouth. And then the justice,
In fair round belly with good capon lin'd,
With eyes severe and beard of formal cut,
Full of wise saws and modern instances;
And so he plays his part. The sixth age shifts
Into the lean and slipper'd pantaloon,
With spectacles on nose and pouch on side;
His youthful hose, well sav'd, a world too wide
For his shrunk shank; and his big manly voice,
Turning again toward childish treble, pipes
And whistles in his sound. Last scene of all,
That ends this strange eventful history,
Is second childishness and mere oblivion;
Sans teeth, sans eyes, sans taste, sans everything."
Jaques (Act II, Scene VII, lines 139-166)

One moment in my life

Suddenly I want to come out the story

A story about the struggle of one point in my life. Indonesia Quality Convention, Medan 2008
This story is slightly different because the story only a few photo memories.
But anyway.....this is the unforgattable memories. enjoy it..



Sorry....I can't narrative anythink.
Just thinking about your predictions ya....
Thanks

Message for my brother

Congratulation to you

Pada saat ini aku teringat pada satu waktu manakala aku masih sebagai mahasiswa Universitas Muria Kudus. Apa yang terlintas pada waktu itu adalah "Bagaimana aku mengambil manfaat apa yang aku alami pada saat ini". Maklumlah, kuliah saja aku sudah beruntung. Aku sangat berterima kasih pada Bapak dan Ibuk, dan apa yang aku inginkan adalah membahagiakan mereka berdua sebagai tanda balas budi terhadap apa yang mereka berikan padaku. Aku selalu berdoa agar ALLAH SWT selalu menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi ku.
Pada saat kuliah aku termasuk orang yang pendiam, tak banyak ulah....hanya saja aku banyak ikut kegiatan kemahasiswaan sehingga teman-temanku banyak, bukan hanya dari satu fakultas tapi fakultas-fakultas yang lain, bukan hanya satu Universitas tapi dari Universitas lain.
Lewat kegiatan kemahasiswaan itulah aku belajar menjadi seorang mahasiswa yang bermasyarakat. Setelah aku lulus kuliah, tidak disangka aku ditawari oleh Dosenku untuk dirujuk ke 2 Perusahaan di Kudus. Alhamdulillah.....Walaupun ternyata tidak jadi bekerja di rujukan tersebut.Dan ternyata juga aku ditawari oleh teman untuk dirujuk/mengirimkan Lamaran pekerjaan di Perusahaan terbesar di kota Kudus yang bergerak di Cigarette Kretek Manufacturing. Alhamdulillah aku diterima, runut punya runut ternyata dengan aku mengikuti kegiatan kemahasiswaan memberikan nilai lebih.

Naaaaaah.........Sekarang adik ku yang sudah lulus Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. On behalf the people of Indonesia "Selamat ya ngga................" And I'm very glad to hear that. Apalagi udah dapet gandengan juga..........SIIIPPPPPPPPPP. Sip artinya bahwa saat wisuda nanti ada pasangan untuk foto...ya tho..he..he....he.... Tapi ingat kamu akan memasuki dunia baru, dunia yang lain, kampus yang dosennya masyarakat, kurikulum yang akan diuji setiap saat tanpa pemberitahuan, tanpa kuliah terbuka,dan penentu kelulusan adalah masyarakat. Semoga apa yang Angga dapat saat kuliah menjadi manfaat untuk masa depan nantinya... Semoga kedepannya akan mendapat apa yang dirimu inginkan. Raihlah dengan apa yang engkau punyai saat ini, teruslah belajar jangan sampai berhenti. Satu hal yang mesti diingat adalah "Sesuatu terjadi hanya jikalau Allah meridloi atau menyetujui, jadi selalu dekatlah dengan Allah SWT dalam kondisi apapun". Selamat Berjuang semoga Allah selalu meridhoi kamu selalu. amin...
Once again, Congratulation...........


My Brother

Yang duduk itu irul habis mandi dan dibelakangnya itu Nita sudah lama mandi. Waktunya sore hari.Nita dulu seperti itu...Irul juga........Aku juga.......Yang kurang alias ndak kelihatan yang ngambil foto.......Bayangkan aja yang ngambil foto ada di depannya kita-kita. Tau siapa yang ngambil foto.......yup.......foto grapher Angga, terkenal dengan sebutan adit. Kedua foto itu dulu diambil pakai camera yang masih pakai roll film, yang digital masih belum nongol soalnya.

Mau tau fotonya Angga tempo dulu

Nah itu dia yang sebelah kanan. Dari kiri, diriku,Ibuk,Angga. Nah...sekarang umurnya Angga dah 22th. Jadi bayangkan aja sekarang kayak gimana........he..he....tambah keren seperti pemeran pria utama film ayat-ayat cinta. Alhamdulillah